Senin, 13 Januari 2020

Review Jurnal Gulma dan pengendaliannya

Judul Jurnal :  PENGARUH PENGENDALIAN GULMA  TERHADAP TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merril)   PADA SISTEM  OLAH TANAH


Penulis :  Rio Yanuar Latifa*), Moch. Dawam Maghfoer dan Eko Widaryanto
Alamat web: https://media.neliti.com/media/publications/129806-ID-none.pdf





Dalam jurnal tersebut terdapat beberapa gulma ganas dan sangat ganas yaitu Cynodon dactylon,Cyperus rotundus dan Imperata cylindrical
Rumput Grinting (Cynodon dactylon)
Cynodon dactylon dapat dideskripsikan: memiliki terna bertahunan yang berstolon,merumput dengan rimpang bawah tanah menembus tanah sampai kedalaman 1m atau lebih bahkan ada literature yang menjelaskan sampai pada kedalaman 2 m.Pelepah daun panjang, halus. Bunga tegak,seperti tandan. Bijinya membulat telur, kuning sampai kemerahan (www.proseanat.org).Habitatnya Cynodon dactylon adalah tumbuh paling bagus pada suhu di atas 24 °C. Jenis ini toleran terhadap kekeringan. Tumbuh paling baik pada tanah berdrainase baik tetapi toleran terhadap banjir yang berkepanjangan.Toleran terhadap kisaran pH tanah yang luas, tetapi pH optimal adalahdi atas 5.5. Juga toleran terhadap kesuburan tanah yang rendah tetapi tidak toleran terhadap naungan. Penyebarannya selain dari akar yang dapat membuat rimpang dengan cepat juga melalui buah.Penyebaran buah ini yang dapat meluas.

Rumput teki ( Cyperus rotundus)
Teki ladang berkembang biak dengan umbi rimpang, tumbuhan ini mampu beradaptasi dan tumbuh hampir disemua kondisi tanah, dilaporkan bahwa teki ladang mampu hidup diketinggian sampai 1800 diatas permukaan laut, habitat favorit dari teki ladang yaitu ditempat dengan intesitas cahaya yang tinggi. Teki ladang (Cyperus rotundus) mempunyai banyak sebutan yaitu rumput teki, mota, rukut teki, koreha wai dan rukut wuta, teki ladang mempunyai tinggi tanaman sekitar 0,75 meter dengan siklus hidup sepanjang tahun namun teki ladang dewasa berumur kisaran 21 sampai 56 hari. Gulma ini dikendalikan dengan cara penyemprotan dengan herbisida atau dilakukan pencabutan sampai umbinya agar tidak mampu tumbuh kembali
Alang – Alang ( Imperata cylindrical )
Imperata cylindrica, atau lebih dikenal dengan alang-alang merupakan gulma berdaun sempit yang tumbuh tegak dan berumpun. Alang-alang merupakan tumbuhan pionir terutama pada lahan yang habis terbakar, sangat toleran terhadap faktor lingkungan yang ekstrim seperti kekeringan dan unsur hara yang miskin, namun tidak toleran terhadap genangan dan naungan. Alang-alang dapat tumbuh pada daerah tropik dan subtropik hingga ketinggian 2700m diatas permukaan laut.

I. cylindrica merupakan gulma penting di perkebunan kelapa sawit. Apabila tidak dikendalikan, alang-alang dapat menghambat pertumbuhan kelapa sawit secara tidak langsung melalui perebutan unsur hara dan air, terutama pada kelapa sawit belum menghasilkan (TBM). Alang-alang juga menghasilkan senyawa alelopati berupa senyawa fenol, asam valinik dan karbolik yang diduga dapat menghambat pertumbuhan tanaman lain.
Nama herbisida : Zenicor
Bahan aktif: Metribuzin 70 WP
Deskripsi : Mengendalikan gulma berdaun lebar Ageratum sp pada Tanaman Kedelai. Herbisida pra dan purna tumbuh yang bersifat menghambat proses fotosintesis untuk. 

Hasil penelitian: Herbisida pra tumbuh Metribuzin 2 l ha-1, mampu menekan gulma Marsilea crenata, Dentella repens, Phylanthus niruri L., Eclipta alba. Perlakuan herbisida pra tumbuh Metribuzin 2 l ha-1 (G3) tidak mampu menekan pertumbuhan gulma Ecinochloa colona, Cynodon dactilon dan Cyperus rotundus. Cyperus rotundus termasuk gulma kompetititif yang bersaing dan sulit dikendalikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar